Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Selasa, 04 April 2017

STATISTIK PENDIDIKAN



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Statistik diartikan sebagai kumpulan bahan keterangan (data), baik yang berwujud angka (data kuantitatif) maupun yang tidak berwujud angka (kualitatif), yang mempunyai arti penting dan kegunaan yang besar bagi suatu negara. Namun, pada perkembangan selanjutnya, arti kata statistik hanya dibatasi pada kumpulan bahan keterangan yang berwujud angka saja, dan bahan keterangan yang tidak berwujud angka tidak lagi disebut statistik.
Statistik ini sangat berguna untuk memudahkan menghitung data-data yang berwujud angka.  Hampir setiap pekerjaan memerlukan ilmu ini untuk memudahkan sesorang menarik sebuah kesimpulan. Akan tetapi, tidak sedikit orang yang enggan untuk mempelajari ilmu ini, sebab terlalu rumit dan penuh angka. Selain itu, saat menghitung menggunakan ilmu statistik ini diperlukan ketelitian yang tinggi agar meminimalisir hasil yang salah.
Padahal jika sudah mengetahui rumus-rumusnya, statistik ini akan menjadi mudah untuk dipelajari. Hanya saja perlu konsentrasi dalam pengerjaannya. Melihat beberapa permasalahan di atas, penulis berminat untuk mendeskripsikan tentang statistik ini. Hal itu agar setelah membaca makalah ini, pembaca dapat mengetahui dan menerapkan ilmu statistik dalam kehidupan sehari-hari.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang disusun adalah sebagai berikut.
1.      Apakah pengertian statistik?
2.      Apa sajakah kegunaan dari statistik?
3.      Apa sajakah ruang lingkup statistik?
4.      Apa rumus-rumus yang ada dalam statistik?
C.    Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut.
1.      Mendeskripsikan pengertian statistik
2.      Menyebutkan kegunaan-kegunaan statistik
3.      Mendeskripsikan ruang lingkup statistik
4.      Menyebutkan rumus-rumus yang digunakan dalam statistik
























BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pengertian Statistik
Secara etimologi kata “statistik” berasal dari kata status (bahasa Latin) yang mempunyai persamaan arti state (bahasa Inggris) atau staat (bahasa Belanda), dan yang pada bahasa Indonesia diterjemahkan dengan arti negara. Pada mulanya kata statistik diartikan sebagai kumpulan bahan keterangan (data), baik yang berwujud angka (data kuantitatif) maupun yang tidak berwujud angka (kualitatif), yang mempunyai arti penting dan kegunaan yang besar bagi suatu negara. Namun, pada perkembangan selanjutnya, arti kata statistik hanya dibatasi pada kumpulan bahan keterangan yang berwujud angka saja, dan bahan keterangan yang tidak berwujud angka tidak lagi disebut statistik.[1]
Ditinjau dari segi terminologi, istilah statistik terkandung dalam berbagai macam pengertian, antara lain sebagai berikut.
1.      Statistik kadang diberi pengertian data statistik, yaitu kumpulan bahan keterangan yang berupa angka atau bilangan; atau dengan istilah lain statistik adalah deretan atau kumpulan angka yang menunjukkan keterangan mengenai cabang kegiatan hidup tertentu, misal statistik pendidikan, keagamaan, perdagangan, dan lain sebagainya.[2]
2.      Istilah statistik juga sering diberi pengertian sebagai kegiatan statistik. Sebagaimana disebutkan dalam UU No. 7 Tahun 1960, kegiatan statistik mencakup 4 hal, yaitu: (1) Pengumpulan data; (2) Penyusunan data; (3) Pengumuman dan pelaporan data; (4) Analisa data.[3]
3.      Statistik juga dimaksudkan sebagai metode atau cara-cara tertentu yang perlu ditempuh dalam rangka mengumpulkan, menyusun atau mengatur, menyajikan, menganalisa dan memberikan interpretasi terhadap sekumpulan bahan keterangan yang berupa angka. Berupa angka itu dapat bicara atau memberikan makna dan pengertian tertentu.[4]\
Jadi, ilmu statistik adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari dan mengembangkan secara ilmiah tahap-tahap yang ada dalam kegiatan statistik. Dengan ungkpaan lain, ilmu statistik adalah ilmu pengetahuan yang membahas dan meperkembangkan prinsip-prinsip, metode, dan prosedur yang perlu ditempuh atau digunakan dalam rangka: (1) Pengumpulan data angka; (2) Penyusunan data angka; (3) Penyajian atau penggambaran atau pelukisan data; (4) Penganalisaan terhadap data angka dan (5) Penarikan kesimpulan, pembuatan perkiraan, serta penyusunan ramalan secara ilmiah atas dasar kumpulan data angka tersebut.[5]

B.     Kegunaan Statistik
Adapun kegunaan statistik adalah sebagai berikut.
1.      Memperoleh gambaran, baik gambaran secara khusus maupun gambaran secara umum tentang sesuatu gejala, keadaan atau peristiwa.
2.      Mengikuti perkembangan atau pasang-surut mengenai gejala, keadaan atau peristiwa tersebut, dari waktu ke waktu.
3.      Melakukan pengujian, apakah gejalan yang satu berbeda dengan gejala yang lain. Jika terdapat perbedaan apakah perbedaan yang berati (meyakinkan) dan sebagainya.
4.      Menyusun laporan yang berupa data kuantitatif dengan teratur, ringkas, dan jelas.
5.      Menarik kesimpulan secara logis.
6.      Mengambil keputusan secara tepat dan mantap.
7.      Dapat memberikan atau meramalkan hal-hal yang mungkin dapat terjadi di masa yang akan datang dengan langkah konkrit bagi seorang pendidik.[6]

C.    Ruang Lingkup Statistik
Berdasarkan tingkat pekerjaannya (tahapan yang ada dalam kegiatan statistik), statistik sebagai ilmu pengetahuan dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu: Statistik Deskriptif dan Statistik Inferensial.
1.      Statistik Deskriptif
Statistik Deskriptif biasa disebut statistik deduktif, statistik sederhana, dan descriptive statistics, adalah statistik yang tingkat pekerjaannya mencakup cara-cara menghimpun, menyusun atau mengatur, mengolah, menyajikan dan menganalisa data angka agar dapat memberikan gambaran yang teratur, ringkas, dan jelas.[7]
Statistik deskriptif mempunyai tugas mengorganisasi dan menganalisa data angka agar dapat menjelaskan suatu gejala sehingga dapat ditarik kesimpulan atau makna tertentu.
2.      Statistik Inferensial
Statistik inferensial bisa disebut sebagai statistik induktif, statistik lanjut, statistik mendalam. Statistik inferensial adalah statistik yang menyediakan aturan atau cara yang dapat digunakan sebagai alat dalam rangka mencoba menarik kesimpulan yang bersifat umum. Kesimpulan tersebut diambil dari data yang telah disusun dan diolah terlebih dahulu.
Statistik inferensial juga menyediakan aturan tertentu dalam rangka penarikan kesimpulan, penyusunan data atau pembuatan ramalan, penaksiran, dan sebagainya. Statistik inferensial sifatnya lebih mendalam dan merupakan tindak lanjut dari statistik deskriptif. Statistik deskriptif pada dasarnya merupakan fundamen dari ilmu statistik secara keseluruhan.[8]

D.    Rumus-Rumus Statistik
1.      Mean (rata-rata)
a.       Mencari mean untuk data tunggal
Rumus yang digunakan untuk mencari mean data tunggal yang seluruh skornya berfrekuensi satu adalah sebagi berikut.[9]
Mx       = ∑ X
                       N
Keterangan      :
Mx                   = Mean yang dicari
∑ X                 = Jumlah dari skor-skor (nilai-nilai) yang
    ada
N                     = Number of Case (Banyaknya skor-skor itu
   sendiri)

Rumus yang digunakan untuk mencari mean data tunggal jika berfrekuensi lebih dari satu adalah sebagai berikut.

Mx        = ∑ fX
                  N
Keterangan      :
Mx                    = Mean yang dicari
∑ fX                            = Jumlah dari hasil perkalian antara masing-   
   masing skor dengan frekuensinya.
N                      = Number of Cases

b.      Mencari mean data kelompok
Mencari mean dengan menggunakan metode panjang

Mx        = ∑ fX
                  N
Keterangan      :
Mx                    = Mean yang dicari
∑ fX                            = Jumlah dari hasil perkalian antara masing-   
   masing midpoint dari masing-masing
   interval dengan frekuensinya.
N                      = Number of Cases

Mencari mean dengan menggunakan metode singkat

Mx       = M’ + i (∑fx’)
                              (N)
Keterangan      :
Mx                   = Mean yang dicari
M’                    = Mean taksiran atau mean terkaan
i                        = Interval class (besar atau luasnya
   pengelompokkan data)
∑ fx’                            = Jumlah dari hasil perkalian antara titik
   tengah buatan sendiri dari masing-masing
   Interval.
N                      = Number of Cases


2.      Median (nilai rata-rata pertengahan)
a.       Mencari median untuk data tunggal yang seluruh skornya berfrekuensi 1
Data tunggal yang seluruh skornya berfrekuensi 1 dan number of casesnya berupa bilangan gasal , menggunakan rumus sebagai berikut.[10]
N         = 2n + 1
Median dengan data demikian terletak pada bilangan ke (n + 1).
Data tunggal yang seluruh skornya berfrekuensi 1 dan number of casesnya merupakan bilangan genap, menggunakan rumus N = 2n, maka median pada data tersebut terletak pada bilangan yang ke-n dan ke (n + 1).

b.      Mencari median untuk data tunggal yang sebagaian atau seluruhnya berfrekuensi lebih dari 1
Mdn    = l + (1/2N – fkb)
                              fi
                atau
Mdn    = u - (1/2N – fka)
                              fi   
Keterangan      :
Mdn    = Median
l           = Lower limit (batas bawah nyata dari skor
    mengandung median)
fkb          = Frekuendi kumulatif yang terletak di bawah skor
   yang mengandung median
                                    fi             = Frekuensi asli (frekuensi dari skor yang
                                                   mengandung median
                                    N         = Number of Cases
                                    u          = Upper limit (batas atas nyata dari skor yang
   mengandung median)
                                    fka        = Frekuensi kumulatif yang terletak di atas skor
   yang mengandung median

c.        Mencari median untuk data kelompok
Mdn    = l +      (1/2N – fkb)   X  i
                              fi
atau

Mdn    = u - (1/2N – fka)     X  i
                              fi   
Keterangan      :
Mdn    = Median
l           = Lower limit (batas bawah nyata dari skor
    mengandung median)
fkb          = Frekuendi kumulatif yang terletak di bawah skor
   yang mengandung median
                                    fi             = Frekuensi asli (frekuensi dari interval yang
                                                   mengandung median
                                    N         = Number of Cases
                                    u          = Upper limit (batas atas nyata dari interval yang
   mengandung median)
                                    fka        = Frekuensi kumulatif yang terletak di atas interval
   yang mengandung median

3.      Modus (Mode)
a.       Mencari modus untuk data tunggal
Mencari modus untuk data tunggal dapat dilakukan dengan mudah dan cepat sekali, yaitu hanya dengan mencari mana diantara skor yang ada yang memiliki frekuensi yang paling banyak. Skor yang memiliki frekeunsi yang paling banyak itulah, yang disebut modus.[11]
b.      Mencari modus untuk data kelompok
Mo       = l   +     (fa)       X      i
                        (fa + fb)
            atau

Mo       = u  -    (fb)        X      i
                        (fa + fb)
Keterangan      :
Mo       = Modus
l           = Lower limit (batas bawah nyata dari interval
    mengandung modus)
fa          = Frekuensi yang terletak di atas interval yang
    mengandung modus
fb            = Frekuendi yang terletak di bawah skor yang
   mengandung modus
                                    u          = Upper limit (batas atas nyata dari interval yang
   mengandung modus)
                                    i           = interval class

4.      Quartile
Quartile adalah titik atau skor yang membagi seluruh distribusi frekuensi ke dalam 4 bagian yang sama besar, yaitu masing-masing sebesar 1/4 N. [12]
a.       Mencari quartile untuk data tunggal
Qn        = l + (n/4 N - fkb)
                           (fi)
b.      Mencari quartile untuk data kelompok
Qn        = l + (n/4 N - fkb)         X i
                           (fi)
Keterangan      :
Qn          = Quaetile yang ke-n (karena qurtile ada 3 buah,
   maka n dapat diisi dengan bilangan 1, 2, dan 3)
l           = Lower limit
N         = Number of cases
fkb          = frekuensi kumulatif yang terletak di bawah skor
               atau interval yang mengandung Qn
fi             = Frekuensi aslinya
i           = Interval class

catatan:
Istilah “skor” berlaku untuk data tunggal
Istilah “interval” untuk data kelompok

5.      Decile
Decile adalah titik atau skor yang membagi seluruh distribusi frekuensi ke dalam 10 bagian yang sama besar, yaitu masing-masing sebesar 1/10 N.[13]
a.       Mencari decile untuk data tunggal
Dn        = l + (n/10 N - fkb)
                           (fi)
b.      Mencari decile untuk data kelompok
Qn        = l + (n/10 N - fkb)        X i
                           (fi)
Keterangan      :
Dn          = Decile yang ke-n (karena decile ada 9 buah,
   maka n dapat diisi dengan bilangan 1, 2, 3, 4, 5, 6,
  7, 8, atau 9)
l           = Lower limit
N         = Number of cases
fkb          = frekuensi kumulatif yang terletak di bawah skor
               atau interval yang mengandung Dn
fi             = Frekuensi aslinya
i           = Interval class
6.      Percentile
Percentile adalah titik atau skor yang membagi seluruh distribusi data menjadi seratus bagian yang smaa besar. Percentile biasa dilambangkan dengan huruf P.[14]
Titik yang membagi distribusi data ke dalam 100 bagian yang sama besar itu ialah titik-titik” P1, P2, P3,....................dan seterusnya sampai dengan P99.
a.       Mencari percentile untuk data tunggal
Pn        = l + (n/100 N - fkb)
                           (fi)
b.      Mencari percentile untuk data kelompok
Pn        = l + (n/100 N - fkb)       X i
                           (fi)
Keterangan      :
Pn           = Percentile yang ke-n (karena decile ada 99 buah,
   maka n dapat diisi dengan bilangan 1, 2, 3, 4, 5, 6,
  dan seterusnya hingga 99)
l           = Lower limit
N         = Number of cases
fkb          = frekuensi kumulatif yang terletak di bawah skor
               atau interval yang mengandung Pn
fi             = Frekuensi aslinya
i           = Interval class
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.      Ilmu statistik adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari dan mengembangkan secara ilmiah tahap-tahap yang ada dalam kegiatan statistik.
2.      Adapun kegunaan statistik anatara lain: memperoleh gambaran, baik gambaran secara khusus maupun gambaran secara umum tentang sesuatu gejala, keadaan atau peristiwa.
3.      Ruang lingkup statistik dibagi menjadi 2 yaitu statistik  deskriptif dan statistik inferensial.
4.      Terdapat berbagai macam rumus dalam statistik diantaranya rumus mencari mean, median, modus, dan lain sebagainya.

B.     Kritik dan Saran
Pembuatan makalah ini, masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun akan sangat membantu dalam penyempurnaan tulisan ini.





[1] Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010), hal. 1.
[2] Ibid., hal. 2.
[3] Ibid., hal. 3.

[4] Anas Sudijono, Loc. Cit.
[5] Ibid., hal. 4.
[6] M. Amral Syamsu, Metode Statistik, (Bandung: Ganaco, 1963), hal. 10.
[7] Ibid., hal. 4.
[8] Anas Sudijono, Op. Cit., hal. 5.
[9] Ibid., hal. 76.
[10] Ibid., hal. 87.
[11] Ibid., hal. 98.
[12] Ibid., hal. 104.
[13] Ibid., hal. 109.
[14] Ibid., hal. 113.

0 komentar:

Posting Komentar